REVIEW RUMAH BELAJAR I :
KULINER TRADISIONAL SOLO YANG MULAI LANGKA
Judul Konten: KULINER TRADISIONAL SOLO YANG
MULAI LANGKA
Penulis: Dawud Achroni
Penerbit: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur
Penulis: Dawud Achroni
Penerbit: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur
Ringkasan:
Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan makanan
tradisional. Setiap wilayah di Indonesia memiliki makanan atau minuman
tradisional yang khas, yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Selain memiliki cita rasa yang lezat, kuliner tradisional umumnya memiliki
manfaat untuk kesehatan karena dibuat dari bahan-bahan alami dan kaya akan
kandungan nutrisi. Sayangnya, perkembangan zaman yang menghadirkan aneka
makanan modern telah membuat keberadaan kuliner tradisional tersisih.
Akibatnya, banyak kuliner tradisional yang saat ini mulai langka. Bahkan, tidak
sedikit kuliner tradisional yang sudah punah padahal kuliner tradisional
merupakan warisan budaya bangsa. Mencintai kuliner tradisional dan berusaha
melestarikannya adalah bagian dari wujud nyata mencintai budaya bangsa. Sudah
semestinya generasi penerus turut aktif melestarikan kuliner tradisional agar
tidak punah digerus perkembangan zaman. v vi Ada banyak langkah nyata yang
dapat dilakukan untuk mencintai dan melestarikann kuliner tradisional. Namun,
semua ini bisa diawali dengan mengenal ragam kuliner tradisional. Buku ini
memaparkan ragam kuliner tradisional Solo yang mulai langka. Semoga kehadiran
buku ini dapat membantu pembaca mengetahui aneka kuliner tradisional Solo.
Kelebihan buku:
Bahan bacaan berkualitas itu dapat digali dari lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, iv mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab
Bahan bacaan berkualitas itu dapat digali dari lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, iv mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab
Kekurangan : jenis-jenis kuliner yang disajikan belum
diberi asal muasalnya atau sejarah yang membuatnya siapa belum tercover. Untuk acara
kenegaraan atau kemasyarakatan belum discover secara detail.
Saran: sebaiknya setiap kuliner diberi asal muasal atau sejarah terjadinya makanann tersebut. Siapa yang pertama kali membuatnya dan untuk acara apakah kuliner disediakan.
REVIEW RUMAH BELAJAR, STT dan TTS
LINK : https://www.youtube.com/watch?v=GLr84PcUzfg&feature=youtu.be
***********************
REVIEW RUMAH
BELAJAR 2:
Modul Workshop Pendaftaran Cagar Budaya
LINK : http://rumahbelajar.id/product?id=NWQ1ZjlkOWI1NWJmMWY1OTZlNGQyNzNl
Judul Konten: Modul
Workshop Pendaftaran Cagar Budaya
Penulis:
TEAM CAGAR ALAM
Penerbit:
DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019
DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019
Ringkasan:
Sejalan dengan pelaksanaan
otonomi daerah, kegiatan pendaftaran menjadi tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota. Lebih lanjut agar pelaksanaan pendaftaran dapat berjalan secara
terpadu antara Pemerintah Pusat dan Daerah maka perlu disusun sistem dan
jejaring pendaftaran Cagar Budaya yang tepat dan berkesinambungan. Guna
mempersiapkan sistem dan jejaring tersebut, perlu dipersiapkan sumber daya
manusia (SDM) yang mampu melakukan pendaftaran Cagar Budaya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sebagai tahap awal dalam mempersiapkan tenaga
pendaftar, dibutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai tentang Cagar Budaya. Menindaklanjuti hal tersebut, dirasakan perlu
tenaga pelatih pendaftaran Cagar Budaya, khususnya di tingkat provinsi.
Pencapaian kemampuan tenaga pendaftar Cagar Budaya memerlukan bahan ajar berupa
modul bagi tenaga pelatih pendaftaran dan tenaga pendaftar Cagar Budaya.
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan petugas pendaftar
mampu: 1. Memahami pengertian, pendeskripsian, hingga kesejarahan Cagar Budaya.
2. Memahami proses dan prosedur pendaftaran Cagar Budaya pada laman Sistem
Registrasi Nasional Cagar Budaya. 3. Mampu mengimplementasikan hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan pendaftaran Cagar Budaya. 4. Menjadi pemberi informasi mengenai
pendaftaran Cagar Budaya kepada masyarakat. 5. Menjadi petugas pendaftar Cagar
Budaya yang kompeten. 6. Menjadi pelatih petugas pendaftar di Kabupaten/Kota
(training of trainer). Modul ini merupakan bahan ajar yang berisi tentang
pengenalan Cagar Budaya, pendaftaran Cagar Budaya, pendokumentasian Cagar
Budaya, dan pengisian formulir pendaftaran Cagar Budaya. Metode pembelajaran
dalam pelatihan ini dilakukan dengan cara pemaparan teori, diskusi, alat peraga
serta praktek di dalam dan di luar ruangan.
Kelebihan
buku:
Penyusunan modul ini dapat memberikan pemahaman tentang pengertian dan kriteria Cagar Budaya sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya kepada peserta pelatihan.Dengan modul pendaftaran cagar alam sebagai wahana mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat internasional.
Penyusunan modul ini dapat memberikan pemahaman tentang pengertian dan kriteria Cagar Budaya sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya kepada peserta pelatihan.Dengan modul pendaftaran cagar alam sebagai wahana mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat internasional.
Kekurangan
:
Di Modul ini tidak terdapat nama maupun biografi penulisnya hanya team dari pengelola cagar alam, sehingga tidak diketahui pribadi sang penulis sebagai penanggung jawab.
Di Modul ini tidak terdapat nama maupun biografi penulisnya hanya team dari pengelola cagar alam, sehingga tidak diketahui pribadi sang penulis sebagai penanggung jawab.
Saran:
sebaiknya pada modul ini diberi tentang biografi sang penulis serta diterbitkan atau di pasarkan disekolah-sekolah agar para siswa mengetahui betapa banyaknya peninggalan sejarah di Indonesia.
sebaiknya pada modul ini diberi tentang biografi sang penulis serta diterbitkan atau di pasarkan disekolah-sekolah agar para siswa mengetahui betapa banyaknya peninggalan sejarah di Indonesia.
RUMAH BELAJAR :
MODUL WORKSHOP PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA, STT dan TTS
LINK : https://www.youtube.com/watch?v=Ryrrbtc_1Pw&feature=youtu.be
Demikian Tugas Rumah Belajar saya, saran, masukan, kritikan sangat saya harapkan demi kebaikan tugas ini serta pengalaman yang berharga. Mohon maaf bila banyak kekurangan.
Wassalamualaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar