Jumat, 30 Agustus 2019

Review Rumah Belajar : KULINER TRADISIONAL SOLO YANG MULAI LANGKA


REVIEW RUMAH BELAJAR I :

KULINER TRADISIONAL SOLO YANG MULAI LANGKA







Judul Konten: KULINER TRADISIONAL SOLO YANG MULAI LANGKA  

Penulis: Dawud Achroni 

Penerbit: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur 
Ringkasan:

Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan makanan tradisional. Setiap wilayah di Indonesia memiliki makanan atau minuman tradisional yang khas, yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Selain memiliki cita rasa yang lezat, kuliner tradisional umumnya memiliki manfaat untuk kesehatan karena dibuat dari bahan-bahan alami dan kaya akan kandungan nutrisi. Sayangnya, perkembangan zaman yang menghadirkan aneka makanan modern telah membuat keberadaan kuliner tradisional tersisih. Akibatnya, banyak kuliner tradisional yang saat ini mulai langka. Bahkan, tidak sedikit kuliner tradisional yang sudah punah padahal kuliner tradisional merupakan warisan budaya bangsa. Mencintai kuliner tradisional dan berusaha melestarikannya adalah bagian dari wujud nyata mencintai budaya bangsa. Sudah semestinya generasi penerus turut aktif melestarikan kuliner tradisional agar tidak punah digerus perkembangan zaman. v vi Ada banyak langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mencintai dan melestarikann kuliner tradisional. Namun, semua ini bisa diawali dengan mengenal ragam kuliner tradisional. Buku ini memaparkan ragam kuliner tradisional Solo yang mulai langka. Semoga kehadiran buku ini dapat membantu pembaca mengetahui aneka kuliner tradisional Solo.



Kelebihan buku: 
Bahan bacaan berkualitas itu dapat digali dari lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, iv mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab



Kekurangan :  jenis-jenis kuliner yang disajikan belum diberi asal muasalnya atau sejarah yang membuatnya siapa belum tercover. Untuk acara kenegaraan atau kemasyarakatan belum discover secara detail.


Saran: sebaiknya setiap kuliner diberi asal muasal atau sejarah terjadinya makanann tersebut. Siapa yang pertama kali membuatnya dan untuk acara apakah kuliner disediakan.
 



REVIEW RUMAH BELAJAR, STT dan TTS





     LINK : https://www.youtube.com/watch?v=GLr84PcUzfg&feature=youtu.be










                                                                    ***********************







REVIEW RUMAH BELAJAR 2:

 Modul Workshop Pendaftaran Cagar Budaya

LINK : http://rumahbelajar.id/product?id=NWQ1ZjlkOWI1NWJmMWY1OTZlNGQyNzNl

 


Judul Konten: Modul Workshop Pendaftaran Cagar Budaya


Penulis: TEAM CAGAR ALAM

Penerbit: 
DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019

Ringkasan: 
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, kegiatan pendaftaran menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Lebih lanjut agar pelaksanaan pendaftaran dapat berjalan secara terpadu antara Pemerintah Pusat dan Daerah maka perlu disusun sistem dan jejaring pendaftaran Cagar Budaya yang tepat dan berkesinambungan. Guna mempersiapkan sistem dan jejaring tersebut, perlu dipersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu melakukan pendaftaran Cagar Budaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai tahap awal dalam mempersiapkan tenaga pendaftar, dibutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang Cagar Budaya. Menindaklanjuti hal tersebut, dirasakan perlu tenaga pelatih pendaftaran Cagar Budaya, khususnya di tingkat provinsi. Pencapaian kemampuan tenaga pendaftar Cagar Budaya memerlukan bahan ajar berupa modul bagi tenaga pelatih pendaftaran dan tenaga pendaftar Cagar Budaya. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan petugas pendaftar mampu: 1. Memahami pengertian, pendeskripsian, hingga kesejarahan Cagar Budaya. 2. Memahami proses dan prosedur pendaftaran Cagar Budaya pada laman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya. 3. Mampu mengimplementasikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendaftaran Cagar Budaya. 4. Menjadi pemberi informasi mengenai pendaftaran Cagar Budaya kepada masyarakat. 5. Menjadi petugas pendaftar Cagar Budaya yang kompeten. 6. Menjadi pelatih petugas pendaftar di Kabupaten/Kota (training of trainer). Modul ini merupakan bahan ajar yang berisi tentang pengenalan Cagar Budaya, pendaftaran Cagar Budaya, pendokumentasian Cagar Budaya, dan pengisian formulir pendaftaran Cagar Budaya. Metode pembelajaran dalam pelatihan ini dilakukan dengan cara pemaparan teori, diskusi, alat peraga serta praktek di dalam dan di luar ruangan.

Kelebihan buku:
Penyusunan modul ini  dapat memberikan pemahaman tentang pengertian dan kriteria Cagar Budaya sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya kepada peserta pelatihan.Dengan modul pendaftaran cagar alam sebagai wahana mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat internasional.


Kekurangan :  
Di Modul ini tidak terdapat nama maupun biografi penulisnya hanya team dari pengelola cagar alam, sehingga tidak diketahui pribadi sang penulis sebagai penanggung jawab.

Saran: 
sebaiknya pada modul ini diberi tentang biografi sang penulis serta diterbitkan atau di pasarkan disekolah-sekolah agar para siswa mengetahui betapa banyaknya peninggalan sejarah di Indonesia.





RUMAH BELAJAR : 

MODUL WORKSHOP PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA, STT dan TTS




LINK : https://www.youtube.com/watch?v=Ryrrbtc_1Pw&feature=youtu.be





Demikian Tugas Rumah Belajar saya, saran, masukan, kritikan sangat saya harapkan demi kebaikan tugas ini serta pengalaman yang berharga. Mohon maaf bila banyak kekurangan.
Wassalamualaikum Wr Wb